Monday, December 17, 2012

Rating kehidupan

Bismillahirrahmanirrahim

Di tempat kerja saya, setiap minggu akan di adakan rating. Rating untuk staf.
Pelajar akan rate setiap staf. Markah penuh adalah 10.

Dan inilah buat kali pertama saya dinilai. Cuba teka saya dapat berapa ?

:)

Agaknya berapa pula markah saya untuk kehidupan ini ?
Adakah melepasi 5 ?

Silap pertanyaan,

Adakah PERNAH melepasi 5 ?

(Allah....)




Sunday, December 9, 2012

Permulaan suatu kehidupan baru

Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillah..3x

Esok, bermulanya satu segmen baru dalam kehidupan ini.. :)
Moga ini yang terbaik
Moga ini yang Allah redha

Buat kerana Allah !

*berdebar-debar*

Monday, December 3, 2012

Kesakitan dan Kematian

Bismillahirrahmanirrahim

Saudaraku,

Kita tidak perlu khuatir terhadap kematian.
Kesakitan tidak akan mempercepatkan ajal,
Kesihatan tidak pula akan menjauhkan ajal dari seorang pun,
Semua terpulang pada takdir-Nya.

'Ali bin Abu Thalib r.a melantunkan:

"Betapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa alasan,
dan betapa banyak orang sakit yang berumur panjang

Bahkan banyak pemuda yang sehat pada pagi dan petang,
namun tanpa disedari kain kafannya sudah dipersiapkan "


Sumber: http://shechive.files.wordpress.com


Saudaraku,

Ingatlah bahawa seberapa panjang pun umur seseorang, pasti dia akan mengalami kematian.
Andai kamu sedang bersedih menanggung kesakitan, menghitung detik-detik masa yg tersisa... hadapilah ia dengan kebesaran hati. Bersabarlah seperti orang yang mulia. :)

Semua akan indah pada waktunya.. in syaa Allah

---------------

 Dari Sa'ad bin Abu Waqqash radhiallahu 'anh, dia berkata bahawasanya Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:


مَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ


"Seorang hamba akan selalu mendapat ujian hingga Allah membiarkannya berjalan di muka bumi tanpa memiliki dosa lagi."  - HR At-Tirmidzi (IV/520, 2398)


Wallahu'alam

Saturday, December 1, 2012

Siri nota ringkas dari buku 'Ulumul Hadis - Dr Nuruddin 'Itr (1)

Bismillahirrahmanirrahim

Tujuan mempelajarinya adalah agar dapat ketahui mana hadis yg makbul (diterima) dan yang mana hadis mardud (tertolak).

Pembahasannya mencakupi:

1. Tentang pengertian umum Musthalah al-Hadits
2. Tentang para rawi hadis
3. Tentang periwayatan hadis
4. Tentang diterima atau ditolaknya hadis
5. Tentang matan.
6. Tentang sanad
7. Hadits ditinjau dari matan dan sanad, ada tiga bahagian (hadis tunggal, riwayat hadis yg beragam tetapi serupa dan perbezaan riwayat hadis).
8. Perdebatan dan kesimpulan umum.

Dalil yang jelas dan tegas mewajibkan pengamalan hadis nabawi sungguh banyak. Tetapi sangat suka saya mengingatkan diri dengan turunnya ayat ini atas celaan pada mereka yg menolak ketetapan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam:

33:36

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) bagi perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah ia telah sesat dengan sesat yang nyata." 

- (Surah Al-Ahzaab; 36)



Sahabat Melandasi Ilmu Riwayah Hadis

Bukti-bukti kecintaan mereka terhadap hadis:

1. Diriwayat dari Umar r.a, ia berkata: "Aku dan seorang tetanggaku dari kalangan Anshar keturuanan Umayyah bin Zaid -salah satu kabilah di Madinah- silih berganti singgah di sisi Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam; ia singgah sehari dan aku singgah sehari. Apabila aku telah singgah, maka aku datang kepadanya dengan membawa berita yg ku dapat dari Rasulullah hari itu, baik yang merupa wahyu maupun lainnya. Dan apabila ia singgah, ia pun melakukan hal yang sama." - (Muttafaqun 'Alaih)

2. Para khalifah rela melepaskan orang-orang yg sangat mereka muliakan semata-mata demi tugas (menyebarkan ilmu dan menyampaikan hadis) yang mulia ini.

Umar r.a berkata kepada penduduk Kufah ketika menugaskan Abdullah bin Mas'ud ke wilayah mereka: "Aku telah utamakan untuk kalian Abdullah di atas (kepentingan diriku)." - (Usudul Ghabah, 3:258-259)

Keinginan yang tinggi ini berlanjutan pada kalangan tabiin dan pada generasi selepasnya. Para tabiin mengadakan perlawatan ke pusat ilmu iaitu Madinah al-Munawwarah untuk mencari hadis para sahabat. Bahkan para sahabat sendiri juga menempuh jalan yg sama untuk menemui sahabat lain sekadar untuk mendengarkan hadis dari rawi pertama yang mendengarkan langsung dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam.

Jadi, jelaslah bahawa sahabat r.a merupakan julukan utama bagi dasar ilmu riwayah hadis.

Kemudian para sahabat juga meletakkan pedoman periwayatan hadis. Mereka berbicara tentang para rijal-nya. Hal ini supaya dapat diketahui hadis makbul untuk diamalkan dan hadis mardud untuk ditinggalkan. Dan dari sini muncullah....

"Musthalah al-Hadits" :)


Wallahu 'alam